Pembuktian eksperimen seringkali menunjukkan bahwa mengisap rokok merupakan penyebab dari penyakit manusia yang sesungguhnya dapat dicegah. Lebih dari 4000 toksin terdapat di dalam asap rokok, meliputi racun-racun seperti karbon monoksida, substansi toksis seperti radikal-radikal oksidan, zat-zat karsinogen seperti zat-zat nitrosamin, dan substansi-substansi adiktif psikoaktif seperti nikotin.
Penelitian baru-baru ini, menduga bahwa nikotin dalam rokok merusak sistem respons imun dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di dalam jaringan sekitar gigi. Hal ini menyebabkan suatu penurunan oksigen di dalam jaringan dan merusak sistem respons imun, dengan demikian membentuk suatu lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri penyebab penyakit periodontal / periodontal disease.
Merokok secara jelas dapat meningkatkan risiko untuk terkena semua penyakit dan dapat berkembang menjadi berbagai kondisipatologik yang menyebabkan kematian.
Sebagian besar dari keadaan tersebut telah dibuktikan merupakan penyebab langsung antara kebiasaan merokok dan perkembangan penyakit. Data prospektif longitudinal yang dibuat selama 40 tahun menunjukkan bahwa 50% dari pengisap rokok akan meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan kebiasaan merokok.
Ternyata dengan penghentian (pengurangan) merokok mempunyai kaitan dengan penurunan angka kematian, penurunan risiko berkembangnya aneka macam penyakit, dan meningkatnya harapan hidup. Oleh karena itu pada akhirakhir ini, sebagian besar negara industri ada upaya-upaya di bidang pengabdian masyarakat disertai oleh aksi di bidang hukum/legislatif. Upaya ini telah berhasil mencegah keinginan orang untuk merokok dan cenderung secara sukarela untuk berhenti merokok. Upayaupaya ini berhasil menurunkan prevalensi merokok dan dapat mengurangi konsumsi tembakau. Namun demikian, sebagian kelompok populasi di negara-negara industri tersebut masih saja terus merokok.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia di mana informasi mengenai pengaruh negatif merokok bagi kesehatan masih kurang, ditambah dengan galaknya pemasaran rokok oleh perusahaan rokok sehingga cenderung dapat menyebabkan orang menjadi merokok dan tidak efektifnya gerakan anti-merokok. Di samping efek sistemik dari merokok telah diketahui dengan jelas, dan bermacammacam kondisi mulut mempunyai hubungan dengan kebiasaan ini. Telah dilaporkan kemungkinan berkembangnya kanker mulut, karies, penyakit periodontal, tanggalnya gigi, dan edentulisme.
Informasi Terkait:
0 comments: