Merokok pasif atau merokok tanpa sadar (involuntary smoking) adalah terpapar asap tembakau tangan kedua/Second-Hand Smoke (SHS) yang merupakan campuran dari hembusan asap utama dan asap samping yang dilepaskan dari rokok yang dibakar atau perangkat merokok lainnya (cerutu, pipa, bidi, dan lain-lain) dan diencerkan dengan udara lingkungan. Asap tembakau tangan kedua/Second-Hand Smoke (SHS) juga disebut sebagai asap rokok lingkungan/ Environmental Tobacco Smoke (ETS) (WHO, 2003).
Merokok selama kehamilan merupakan faktor penentu yang kuat terhadap pertumbuhan janin dan risiko berat badan lahir rendah (Jaakkola dan Gissler, 2004).
Selain itu, merokok selama kehamilan meningkatkan risiko aborsi spontan, plasenta previa (plasenta yang sebagian atau seluruhnya menutupi os serviks internal), solusio plasenta (pemisahan dini plasenta dari dinding rahim). Selain itu, merokok meningkatkan risiko ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kelahiran prematur (Amasha dan jaradeh, 2012).
Jika ibu terpapar nikotin maka dapat meningkatkan tekanan darah arteri dan denyut jantung sehingga dapat mengubah denyut jantung janin dan aliran darah umbilikal, dan menginduksi hipoksia pada janin (Guan et al.,2009). Unsur CO berikatan dengan Hb sehingga menghasilkan (COHb), dimana carboxyhemoglobin tidak dapat membawa O2 sehingga membatasi pelepasan O2 ke jaringan, dan dapat menyebabkan hipoksia pada janin (Venditti et al., 2011). Hipoksia pada janin dan menurunnya aliran darah umbilical dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin sehingga menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR) (Venditti et al., 2011).
0 comments: