Pengertian Rokok secara Ilmiah

ad+1







Rokok adalah salah satu Produk Tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nikotiana tabakum, nikotiana rustika, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan (PP Nomor 109 Pasal 1, 2012).

Kategori perokok dibagi dalam kategori perokok ringan (1 sampai 10 batang perhari), perokok sedang (11 sampai 20 batang perhari), dan perokok berat (lebih dari 20 batang perhari) (Depkes, 2009).

Kandungan Rokok

Menurut Surgeon’s General Report (2010) Asap tembakau mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia. Ratusannya adalah zat beracun. Sekitar 70 bahan kimia dapat menyebabkan kanker.


Kandungan Zat yang terkandung pada Asap Rokok

Dari satu batang rokok yang dibakar dihasilkan sekitar 500 mg gas (92 %) dan 8 % bahan partikel padat. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, asam hidrosianat, asetaldehid, akrolein, amonia, formaldehid, oksida dari nitrogen, nitrosiamin, hidrazin, dan vinil klorida. Sedang komponen padat atau partikel terdiri dari tar, hidrokarbon aromatik polinuklear, nikotin, fenol, kresol, β-naftilamin, N-nitrosonor nikotin, benzo (a) piren, logam (nikel, arsen, polonium-210), indol, karbazol, dan katekol (Syahdrajat, 2007)




Nikotin adalah obat simpatomimetik yang melepaskan katekolamin , meningkatkan denyut jantung dan kontraktilitas jantung, mengkonstriksi kulit dan pembuluh darah koroner, dan secara sementara meningkatkan tekanan darah (Benowitz, 2009).Paparan nikotin selama kehamilan dapat menyebabkan hipoksia intrauterin janin Pada orang dewasa, nikotin bisa meningkatkan tekanan darah arteri dan denyut jantung. Jika ibu terpapar nikotin maka dapat meningkatkan tekanan darah arteri dan denyut jantung sehingga dapat mengubah denyut jantung janin dan aliran darah umbilikal, dan menginduksi hipoksia pada janin (Guan et al.,2009).

Unsur CO memiliki afinitas 250 kali lebih besar daripada molekul oksigen (O2) untuk berikatan dengan Hb sehingga menghasilkan (COHb), dimana carboxyhemoglobin tidak dapat membawa O2 sehingga membatasi pelepasan O2 ke jaringan, dan dapat menyebabkan hipoksia pada janin (Venditti et al., 2011).



0 comments:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com